CONTOH SURAT GUGATAN PERCERAIAN
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Negeri/Agama
[...................]
Di
Tempat
Dengan hormat
Bersama ini, saya [.................................................],
agama [.......................], umur [..............] tahun, pekerjaan
[......................................], beralamat di Jl.
[........................................................................],
selanjutnya akan disebut sebagai PENGGUGAT
Dengan ini penggugat hendak mengajukan gugatan perceraian terhadap
Nama [.............................], agama
[...............................], umur [..........] tahun, pekerjaan
[...............................], berlamat di
Jl.[.....................................................................],
yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai TERGUGAT
Adapun yang menjadi dasar-dasar dan alas an diajukannya gugatan
perceraian adalah sebagai berikut:
1. Pada tanggal [.........] bulan
[.............] tahun [..................], Penggugat dan Tergugat telah
melangsungkan perkawinan dan tercatat di Kantor Urusan Agama
[................................................................], dengan Akta
Perkawinan dengan nomor ______tertanggal_________
2. Selama melangsungkan perkawinan Penggugat
dan Tergugat telah dikaruniai [.........] orang anak yaitu:
[...............................] jenis kelamin [............................],
lahir di [........................], tanggal_______dengan Akta Kelahiran No_____tertanggal_____
dan [.............................], Jenis kelamin
[.............................], lahir di [................................],
tanggal_____dengan Akta Kelahiran No_______tertanggal_____
3. Sejak awal perkawinan berlangsung, Tergugat
telah memiliki kebiasaan dan sifat yang baru diketahui oleh Penggugat saat
perkawinan berlangsung yaitu mabuk, kasar, sering memukul serta selalu pulang
larut tanpa alasan yang jelas
4. Meski Tergugat bekerja, namun sebagian
besar penghasilannya dipergunakan tidak untuk kepentingan dan nafkah anak dan
istrinya
5. Apabila Penggugat memberikan nasehat,
Tergugat bukannya tersadar serta mengubah kebiasaan buruknya namun melakukan
pemukulan terhadap Penggugat di depan anak-anak Penggugat/Tergugat yang masih
kecil-kecil
6. Kebiasaan kasar Tergugat makin menjadi
setelah kelahiran anak kedua dari Penggugat/Tergugat
7.
Tergugat juga tidak pernah mendengarkan dan
membicarakan masalah ini secara baik dengan Penggugat yang akhirnya mendorong
Penggugat untuk membicarakan masalah ini dengan keluarga Tergugat untuk
penyelesaian terbaik dan pihak keluarga Tergugat selalu menasehati yang
nampaknya tidak pernah berhasil dan Tergugat tetap tidak mau berubah
8. Sikap dari Tergugat tersebut yang
menjadikan Penggugat tidak ingin lagi untuk melanjutkan perkawinan dengan
Tergugat
9. Lembaga perkawinan yang sebenarnya adalah
tempat bagi Penggugat dan Tergugat saling menghargai, menyayangi, dan saling
membantu serta mendidik satu sama lain tidak lagi didapatkan oleh Penggugat.
Rumah tangga yang dibina selama ini juga tidak akan menanamkan budi pekerti
yang baik bagi anak-anak Penggugat/Tergugat.
Berdasarkan uraian diatas, Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa perkara ini untuk memutuskan
1. Menerima gugatan penggugat
2. Mengabulkan gugatan penggugat untuk
keseluruhan
3. Menyatakan putusnya ikatan perkawinan
antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dalam Akta Perkawinan No____yang
tercatat di Kantor Urusan Agama [.........................].
4. Menyatakan hak asuh dan pemeliharaan anak
berada dalam kekuasaan penggugat
5. Menghukum Tergugat untuk memberikan uang
iddah, nafkah anak sebesar Rp. [.......................] / bulan
6. Membebankan seluruh biaya perkara kepada
Tergugat.
7. Apabila Majelis Hakim berkehendak lain, Penggugat
mohon putusan yang seadil-adilnya
Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih
[nama kota], [tanggal, bulan, tahun]
Hormat Penggugat
(............................)
0 komentar:
Post a Comment