Wednesday 3 April 2013

Kesalahan Yang Terjadi dalam menjual Rumah



Menjual sebuah rumah merupakan langkah besar bagi sebagian orang, dan terkadang menyebabkan si penjual emosional karena rumah tersebut mungkin menyimpan kenangan tertentu. Yang perlu diingat, proses menjual rumah sebenarnya adalah transaksi bisnis yang tidak seharusnya melibatkan emosi.
Dilansir dari laman businessinsider.com, berikut dijabarkan empatkesalahan yang sering terjadi ketika seseorang hendak menjualrumah. Kesalahan ini tidak jarang menyebabkan transaksi menjadi gagal.
1. Menetapkan harga yang terlalu tinggi
Mencari keuntungan dengan menjual rumah dengan harga tinggi memang sebuah kewajaran. Apalagi jika rumah itu merupakan warisan orang tua atau rumah pertama yang dibangun dengan keringat sendiri, pasti nilai emosionalnya sangat tinggi. Tetapi ingat, terdapat beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi harga rumah. Faktor eksternal tersebut antara lain, akses transportasi ke lokasi, akses mendapatkan air, dan fasilitas umum seperti sarana kesehatan, sekolah, ibadah, dan pasar. Rumah tercinta dengan faktor eksternal yang minim, dapat mengurangi harganya.
2. Mendampingi agen penjual ketika calon pembeli ingin melihat rumah
Seorang calon pembeli yang datang melihat rumah, pasti akan memberikan segudang pendapat mengenai rumah tersebut. Tidak jarang pendapat tersebut dimaknai sebegai suatu kritikan di telinga si penjual terhadap rumah yang dicintainya itu. Akibatnya, bukan transaksi tawar-menawar yang akan terjadi, tetapi adu argumen atau malah debat kusir. Jadi sebaiknya, percayakan penjualan rumah Anda kepada agen properti terpercaya.
3. Berprinsip menolak tawaran pertama
Rumah yang sudah lama tidak terjual setelah diluncurkan ke pasar, bukanlah hal yang baik. Harga rumah bukannya akan semakin naik mengikuti harga sekitar, tetapi malah akan semakin turun. Mengapa? Menurut penelitian perusahaan agen properti ternama di New York, rumah yang baru dipasang tanda ‘dijual’ hanya akan mendapat perhatian pasar selama dua minggu saja. Selain dipengaruhi oleh siklus jual beli, kualitas rumah yang dijual itu pasti akan semakin menyusut.
4. Menolak tawaran karena emosi
Prinsipnya, seorang penjual akan mematok harga setinggi-tingginya, dan seorang pembeli akan menawar serendah-rendahnya. Hal ini adalah lanjutan kesalahan poin kedua yang berawal di debat kusir dan berakhir di gagalnya sebuah transaksi jual beli rumah.

0 komentar:

Post a Comment